Madu
merupakan cairan kental yang umumnya memiliki rasa yang manis. Madu ini
dihasilkan oleh lebah. Mereka menghisap sari bunga atau yang dikenal
juga dengan nama floral nectar/ ekstra floral nectar dan juga eksresi
serangga. Sejak jaman dahulu kala, madu telah dikenal sebagai bahan
serba guna. Bermanfaat sebagai obat, sumber kecantikan dan juga
digunakan dalam bidang kuliner. Manfaat beragam ini bersumber dari kandungan madu yang cukup kompleks. Apa saja? Berikut uraiannya.
Komposis Madu
Menurut para ahli, komposisi kandungan madu dipengaruhi oleh dua hal yakni jenis nektar yang dihisap lebah dan juga beberapa faktor eksternal seperti lingkungan dan lainnya. Menurut hasil penelitian yang dimual dalam jurnal Gojmerac, komposisi kandungan madu lengkap dengan presentasinya, sebagai berikut:
Kandungan madu lainnya adalah sejumlah enzim. Adapun yang paling dominan dan mencolok adalah enzim diastase dan invertase. Enzi mini diperoleh dari lebah pekerja sendiri. Mereka menghisap nektar dan menyimpannya dalam bagian tubuhnya, setelah tiba di sarangnya, mereka akan memuntahkan nektar tersebut dan secara tidak langsung enzim yang bersumber dari dalam tubuhnya ikut pada nektar tersebut.
Jika dihitung dari presentasenya, maka senyawa yang paling dominan pada madu adalah glukosa sederhana yang terdiri atas sakrosa dan fruktosa. Keduanya merupakan jenis gula sederhana yang sangat mudah diserap oleh tubuh kita. Kandungan glukosa yang tinggi ini yang menyebabkan madu memiliki rasa manis yang dominan. Adapun jenis madu dengan rasa pahit juga mengandung glukosa tetapi di dalamnya terdapat senyawa alkaloid yang menjadikan rasanya sedikit pahit. Selain glukosa, madu juga banyak mengandung protein. Jika Anda amati, madu asli yang disimpan dalam botol biasanya mengakibatkan letupan kecil. Letupan tersebut kabarnya disebabkan oleh protein tadi.
Kini di pasaran, sangat susah untuk membedakan madu asli dan madu sintesis atau palsu. Hal tersebut disebabkan tampilan keduanya yang memang nyaris serupa. Meski demikian, kandungan madu asli dan juga madu palsu tentu berbeda. Hanya saja, untuk membuktikan hal tersebut harus melalui serangkaian uji coba di laboratorium.
Komposis Madu
Menurut para ahli, komposisi kandungan madu dipengaruhi oleh dua hal yakni jenis nektar yang dihisap lebah dan juga beberapa faktor eksternal seperti lingkungan dan lainnya. Menurut hasil penelitian yang dimual dalam jurnal Gojmerac, komposisi kandungan madu lengkap dengan presentasinya, sebagai berikut:
- Air sebanyak 17,2%
- Glukosa sebanyak Maltosa dan disakarida tereduksi lain sebanyak 7,31%
- Karbohidrat lainnya sebanyak 1,5%
- Asam organik sebanyak 0,57%
- Protein sebanyak 0,26%
- Fruktosa sebanyak 38,19%
- Sukrosa sebanyak 1,31%
- Abu sebanyak 0,17%
- zat lain sebanyak 2,21%
Kandungan madu lainnya adalah sejumlah enzim. Adapun yang paling dominan dan mencolok adalah enzim diastase dan invertase. Enzi mini diperoleh dari lebah pekerja sendiri. Mereka menghisap nektar dan menyimpannya dalam bagian tubuhnya, setelah tiba di sarangnya, mereka akan memuntahkan nektar tersebut dan secara tidak langsung enzim yang bersumber dari dalam tubuhnya ikut pada nektar tersebut.
Jika dihitung dari presentasenya, maka senyawa yang paling dominan pada madu adalah glukosa sederhana yang terdiri atas sakrosa dan fruktosa. Keduanya merupakan jenis gula sederhana yang sangat mudah diserap oleh tubuh kita. Kandungan glukosa yang tinggi ini yang menyebabkan madu memiliki rasa manis yang dominan. Adapun jenis madu dengan rasa pahit juga mengandung glukosa tetapi di dalamnya terdapat senyawa alkaloid yang menjadikan rasanya sedikit pahit. Selain glukosa, madu juga banyak mengandung protein. Jika Anda amati, madu asli yang disimpan dalam botol biasanya mengakibatkan letupan kecil. Letupan tersebut kabarnya disebabkan oleh protein tadi.
Kini di pasaran, sangat susah untuk membedakan madu asli dan madu sintesis atau palsu. Hal tersebut disebabkan tampilan keduanya yang memang nyaris serupa. Meski demikian, kandungan madu asli dan juga madu palsu tentu berbeda. Hanya saja, untuk membuktikan hal tersebut harus melalui serangkaian uji coba di laboratorium.