Dunia
pengobatan semakin hari semakin menunjukkan geliatnya. Ada beragam
inovasi yang ditemukan dari alam. Menyajikan sejumlah manfaat luar biasa
bagi tubuh manusia. Salah satu berkah tersebut adalah propolis. Mungkin
Anda sudah lazim mendengarnya berseliweran di iklan-iklan produk
pengobatan herbal. Tapi tunggu dulu, benarkah Anda memahami apa itu
propolis? Dan, apakah ia memang benar-benar berkhasiat seperti yang
banyak orang sampaikan belakangan ini? Jika Anda bertanya demikian,
silahkan simak uraian kami berikut ini.
Apa Itu Propolis?
Pada dasarnya, jika seseorang bertanya “Apa itu propolis?”, maka jawaban paling sederhananya adalah lem lebah. Ia merupakan zat yang dikumpulkan dari sejumlah pucuk dedaun muda yang oleh lebah kemudian dicampur bersama dengan air liurnya. Fungsi propolis ini adalah untuk mensterilkan serta menambal sarang dari lebah. Oleh sebab itu, propolis sendiri memiliki sifat anti bakteri yang baik sebab ia mampu menjauhkan madu dari serangan kuman yang merugikan. Sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan peneliti yang menjadikan propolis sebagai bahan obat.
Banyak orang awam mengira propolis sama dengan madu. Meski identik, namun kedua komponen tersebut berbeda. Madu sendiri merupakan zat yang dikumpulkan lebah dari bunga-bunga dan berada di dalam sarang heksagonal lebah. Sedangkan propolis berada di bagian luar sarang dan diperoleh dari dedaunan.
Sejarah Penggunaan Propolis
Jika kita merunut pada sejarah, sebenarnya propolis sudah digunakan pada jaman Yunani tepatnya oleh Aristoteles. Ia digunakan sebagai abses. Sementara itu, bagi rakyat Asyriia, propolis dipakai untuk menyembuhkan luka dan juga tumor. Lain lagi di Mesir, propolis juga populer digunakan sebagai salah satu bahan dalam proses pengawetan mumi. Di Amerika, suku Inca mengkonsumsi propolis dengan tujuan meredam demam. Hal ini telah menjadi kebiasaan mereka sejak abad ke-11. Sementara itu, seorang cendekiawan muslim bernama Ibnu Sina telah merekomendasikan propolis untuk dikonsumsi mereka yang ikut peperangan sebab ia bersifat mengobati luka dan anti-septik. Sejarah panjang penggunaan propolis ini merupakan penguatan tersendiri terhadap keraguan atas sifat peyembuhnya. Dengan memahami “Apa itu propolis”, Anda tentu akan jauh lebih paham dari mana khasiat itu berasal.
Apa Itu Propolis?
Pada dasarnya, jika seseorang bertanya “Apa itu propolis?”, maka jawaban paling sederhananya adalah lem lebah. Ia merupakan zat yang dikumpulkan dari sejumlah pucuk dedaun muda yang oleh lebah kemudian dicampur bersama dengan air liurnya. Fungsi propolis ini adalah untuk mensterilkan serta menambal sarang dari lebah. Oleh sebab itu, propolis sendiri memiliki sifat anti bakteri yang baik sebab ia mampu menjauhkan madu dari serangan kuman yang merugikan. Sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan peneliti yang menjadikan propolis sebagai bahan obat.
Banyak orang awam mengira propolis sama dengan madu. Meski identik, namun kedua komponen tersebut berbeda. Madu sendiri merupakan zat yang dikumpulkan lebah dari bunga-bunga dan berada di dalam sarang heksagonal lebah. Sedangkan propolis berada di bagian luar sarang dan diperoleh dari dedaunan.
Sejarah Penggunaan Propolis
Jika kita merunut pada sejarah, sebenarnya propolis sudah digunakan pada jaman Yunani tepatnya oleh Aristoteles. Ia digunakan sebagai abses. Sementara itu, bagi rakyat Asyriia, propolis dipakai untuk menyembuhkan luka dan juga tumor. Lain lagi di Mesir, propolis juga populer digunakan sebagai salah satu bahan dalam proses pengawetan mumi. Di Amerika, suku Inca mengkonsumsi propolis dengan tujuan meredam demam. Hal ini telah menjadi kebiasaan mereka sejak abad ke-11. Sementara itu, seorang cendekiawan muslim bernama Ibnu Sina telah merekomendasikan propolis untuk dikonsumsi mereka yang ikut peperangan sebab ia bersifat mengobati luka dan anti-septik. Sejarah panjang penggunaan propolis ini merupakan penguatan tersendiri terhadap keraguan atas sifat peyembuhnya. Dengan memahami “Apa itu propolis”, Anda tentu akan jauh lebih paham dari mana khasiat itu berasal.